Pengertian Pre Menstruation Syndrome (PMS)


Syndrome Pre Menstruation (PMS) adalah kumpulan gejala fisik, psikologis dan emosi yang terkait dengan proses terjadinya siklus haid wanita. Hampir semua wanita pernah merasakan PMS. Sekitar 80%-90% wanita pada usia melahirkan mengalami gejala-gejala pra haid yang dapat mengganggu beberapa aspek dalam kehidupannya. Tidak hanya masalah kesehatan, PMS ini juga bisa mengganggu aspek emosi dan psikologis, bahkan hingga aspek sosial.

Gejala PMS seringkali terjadi secara teratur pada dua pekan periode sebelum haid. Hal ini dapat hilang begitu dimulainya pendarahan, namun dapat pula berlanjut setelahnya. Sebagian kecil dari kalangan wanita antara usia 20 hingga 35 tahun dapat mengalami sindrom pra-haid yang sangat hebat pengaruhnya.
Saat mengalami PMS seorang wanita akan mengalami gangguan kesehatan berupa pusing, depresi, dan perasaan sensitif berlebihan. Gejala tersebut terjadi sekitar 2 minggu sebelum haid. Pre Menstruation Syndrome ini seringkali dianggap sebagai hal yang lumrah bagi wanita pada usia produktif.
Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan resiko terjadinya PMS, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Wanita yang pernah melahirkan. PMS semakin berat setelah melahirkan beberapa anak, terutama bila pernah mengalami kehamilan dengan komplikasi seperti toksemia.
  2. Status perkawinan. Wanita yang sudah menikah lebih banyak mengalami PMS dibandingkan yang belum.
  3. Usia. PMS semakin sering dan mengganggu seiring dengan bertambahnya usia, terutama antara usia 30 – 45 tahun.
  4. Stres. Faktor stres akan memperberat gangguan PMS.
  5. Diet. Faktor kebiasaan memakan makanan yang tinggi gula, garam, kopi, teh, coklar, minuman bersoda, produk susu, makanan olahan akan memperberat gejala PMS.
  6. Kekurangan zat-zat gisi seperti vitamin B (terutama B6), vitamin E, vitamin C, magnesium, zat besi, seng, mangan, asam lemak linoleat. Kebiasaan merokok dan minum alkohol juga dapat memperparah PMS.
  7. Kegiatan fisik. Kurangnya berolahraga dan aktivitas fisik lain juga mempengaruhi PMS.

Terdapat beberapa cara untuk mengurangi gejala PMS, para wanita disarankan untuk memperhatikan faktor-faktor pemicunya seperti contoh di atas. Jikalah PMS masih berlanjut walaupun sudah terjadi haid, pastikan untuk menghindari suasana stres, menjaga pola makan, serta mencukupi nutrisi penting saat haid.
Refrensi : Kesehatan.co

Related Posts

0 komentar: